Posts

Mainan pembawa nikmat 2

Image
Yang menjawab rupanya Linda dengan tanpa ada ingin melepas emutan mulutnya di kontol Ronny hingga suaranya seperti suara orang yang tersumpal, "Mmpphhff.. ki.. fftaa.. kee.. ff 'L" saa.. phhjaa.. disana.. phHPp.. ada hotel mmff.. hotel.. yang asyikk.. mmff.. slrupp." hal penting yang perlu diketahui Saya sebenarnya setuju-setuju saja, tetapi mendadak saja ada pemikiran lain hingga saya protes, "Tidak, deh, oohh.. eyy..," kalimatku berhenti sebab terkejut serta geli oleh gigitan Alvin di puting susuku, "Kembali ke rumahku saja..," lanjutku sekalian masih mengelus-elus kepala Alvin merasa juga kontolnya masih berupaya menyerang keluar-masuk di memekku. Dengar protesku Linda yang terbenam antara selangkangan Ronny mendadak bangun, "Bener nih?" "Serius, kita kembali ke rumahku saja.." jawabku tegas. Ronny serta Linda terlihat sesaat sama-sama pandang, tetapi selanjutnya setuju tidak berani menantang permintaanku. Karena itu di satu

Mainan pembawa nikmat 1

Image
Jam 18.30 saya serta Linda telah melaju di jalan. Dia menunjuk satu Mall, karena itu ke sanalah mobilku kuarahkan. Dari info Linda juga saya tahu kelak perlu ke arah salah satunya pojok kafe terbuka di Mall itu. Disana, menurut Linda juga, kita tinggal jatuhkan apa saja; dapat sapu tangan, korek api, atau barang belanjaan. Kemudian akan ada lelaki yang beraga mengambil barang yang jatuh itu. Jika kita senang pada lelaki itu tinggal katakan "OK" tetapi jika tidak senang tinggal katakan "Thanx." hal penting yang perlu diketahui "Jika OK, mainan itu akan langsung nguntit kita, hi, hi, hi..," jelas Linda sekalian cekikikan. Saya juga menyambutnya dengan ketawa serta masih ada perasaan-perasaan tegang. "Kamu katakan mainan?" tanyaku. "Ya, kita dalam tempat fitness mengatakan mainan, mainan pembawa nikmat, hi, hi, hi..," kata Linda lagi masih ditutup dengan tawa. Untung lalulintas tidak demikian padat sampai pas jam 19.00 kami telah datang di

Nilai ujian - 3

Image
Sekalian pejamkan mata saya berusaha untuk nikmati perasaan itu dengan utuh. Tidak ada fungsinya saya menampik, hal tersebut akan membuatku semakin menanggung derita lagi. Dengan kuluman lidah semacam itu, ditingkahi dengan remasan-remasan telapak tangannya di payudaraku sekalian sesekali ibu jemari serta telunjuknya memilin-milin puting susuku, pertahananku pada akhirnya jebol . Memang, saya sangat terlatih serta benar-benar terlena dengan permaian semacam ini sampai dengan gampangnya Dino mulai menghidupkan nafsuku. Serta sekarang saya mulai memberanikan gerakkan tangan meremas kepala Dino yang ada di belakangku. Sesaat dengan ekor mataku saya lihat Maki bergerak berjalan ke arah sofa serta duduk disana, sekalian pandangan matanya belum pernah terlepas dari kami berdua. hal penting yang perlu diketahui Badanku dengan cara mendadak seperti disengat listrik, berasa geli yang mengagumkan bersatu sedikit ngilu dibagian itu. Saya menggelinjang, melenguh ditambah lagi saat puting susuku di

Nilai ujian - 2

Image
Sesaat selanjutnya, perlahan kami memisahkan diri. Kami terbujur kecapekan di atas kasur itu. Nafasku yang tinggal satu-persatu bersatu dengan bunyi nafasnya yang berat. Kami semasing terdiam kumpulkan tenaga kami yang telah tercerai berai. hal penting yang perlu diketahui Saya sendiri terpejam sekalian coba merasai kesenangan yang barusan saya alami di sekujur badanku ini. Berasa betul ada cairan kental yang hangat perlahan melaju masuk ke liang vaginaku. Hangat serta sedikit gatal menggelitik. Sisi bawah badanku itu berasa betul-betul banjir, basah kuyub. Saya gerakkan tanganku untuk mengusap bibir bawahku itu serta tanganku juga langsung dipenuhi oleh cairan kental berwarna putih susu yang berlepotan disana. "Bukan main Winda, rupanya kau juga seperti kuda liar!" kata Pak Hr penuh kenikmatan. Saya yang berbaring menelungkup di atas kasur cuma tersenyum loyo. saya benar-benar benar-benar kecapekan, kupejamkan mataku untuk sesaat istirahat. Persetan dengan badanku yang masih

Nilai ujian - 1

Image
Dengan cara ragu-ragu saya dekati ruangan dosen dimana Pak Hr ada. hal penting yang perlu diketahui "Winda..", satu suara menyebut. "Hei Ratna!". "Ngapain kau mencarinya dosen killer itu?", Ratna itu menanyakan bingung. "Tahu nih, saya ingin meminta ujian susulan, telah 2x saya meminta diundur terus, mengapa ya?". "Idih jahat sekali!". "Karena itu, saya takut kelak di raport merah, mata kuliah ia kan penting!, tauk nih, bentar ya saya masuk dahulu!". "He-eh deh, sampai kelak!" Ratna berlalu. Dengan membulatkan tekad saya mengetuk pintu. "Masuk..!", Satu suara yang sangat ditakutinya menyilakannya masuk. "Selamat siang pak!". "Selamat siang, kamu siapa?", tanyanya tanpa ada tinggalkan pekerjaan yang sedang ditanganinya. "Saya Winda..!". "Saya..? Oh, yang ingin meminta ujian lagi itu ya?". "Iya betul pak." "Saya tidak ada waktu, kelak hari Mminggu saja ka